Inilahcontoh perbuatan baik sesuai ajaran agama Islam yang perlu diketahui: ADVERTISEMENT. Memberikan harta, uang, atau makanan yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan. Memberi makan hewan dan menyirami tumbuhan. Bertegur sapa dengan ramah kepada orang yang dikenal. Buddhakemudian mengajarkan pokok ajaran Buddha yaitu kepada panca vagiya yang berisi. Q. Dasa punnakiriyavatthu dalah sepuluh cara melakukan perbuatan baik dalam agama Buddha, salah satunya Pattidana. Makna Pattidana adalah. Q. Buddha selalu mengajarkan cinta kasih universal kepada semua makhluk. 8 Yang menjadi dasar aliran agama Buddha yaitu . a. Hukum karma b. Hukum alam c. Empat kebenaran mulia d. Ketidak kekalan 9. Salah satu dari lima pertapa yang mendapatkan kotbah pertama Sang Buddha yaitu . a. Sariputra b. Moggalana c. Mahanama d. Cundasukarika 10.Yang termasuk di dalam penderitaan batin yaitu . a. Sakit gigi b. Sakit Manusiaseutuhnya menurut agama Buddha adalah orang yang telah melenyapkan semua kekotoran batin (lobha, dosa, moha) secara total, yaitu mereka yang telah mencapai kesucian Arahat, dan mereka yang telah mencapai kesucian batin: sotapanna, Sakadagami, Anagami. Orang yang telah mencapai tingkat kesucian tersebut sangat sulit dijumpai di muka bumi Walaupunseseorang dapat menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan pertempuran, tak dapat disebut pemenang, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri. (Dp, Sahassa Vagga: 103). Ini merupakan ajaran bagi kita bahwa penaklukkan diri sendiri adalah hal yang paling baik dalam hidup kita. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. 10 Cara Kebajikan Dalam Buddhis itu disebut DASA PUNNAKIRIYAVATTHU. Berikut adalah Pengertian Dasa Puññakiriyavatthu. Inti dari Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah Janganlah berbuat jahat. Perbanyak perbuatan baik Sucikan hati dan pikiran. Inilah ajaran para Buddha, dari jaman Bumi terbentuk, kiamat, dan terbentuk lagi, selamanya. Sebenarnya apa itu arti Buddha? Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Sang Buddha? Sang Buddha menjelaskan ada 10 Cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Puññakiriyavatthu. Dasa Puññakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, puñña, kiriya dan vatthu. Dasa artinya sepuluh. Puñña artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna. Kiriya artinya melakukan. Vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Puññakiriyavatthu artinya Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari Dasa Puññakiriyavatthu tersebut. 10 Cara Kebajikan Dalam Buddhis itu terdiri dari 1. DANA. Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi. 2. SILA. Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila terdiri dari • Pancasila lima latihan kemoralan. Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari. • Atthasila delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan. • Dasasila Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapa hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. • Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 latihan. 3. BHAVANA. Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu • Samatha Bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhiñña kekuatan batin. • Vipassana Bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana. 4. APACAYANA. Artinya berendah hati dan hormat menghormat mereka yg lebih tua dan yang pantas diberi hormat. Dengan berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat Apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adlh sifat sombong. 5. VEYYAVACCA. Artinya berbakti serta bersemangat dlm melakukan hal-hal yang patut dilakukan. Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat. 6. PATTIDANA. Artinya suka membagi kebahagiaan terhadap orang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri. Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yg telah meninggal dgn harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat kebaikan. Dlm melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal. 7. PATTANUMODANA. Artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati. Pattanumodana sama dgn Mudita. 8. DHAMMASAVANA. Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma khotbah/ceramah Dhamma. Sering mendengarkan Dhamma akan menambah kebijaksanaan. 9. DHAMMADESANA. Artinya menyebarkan atau menerangkan Dhamma. Menyebarkan & mendengarkan Dhamma berbuah dgn bertambahnya kebijaksanaan. 10. DITTHUJUKAMMA. Artinya berpandangan hidup yg benar. Pandangan hidup yg benar lahir dari pikiran yg benar. Pikiran benar adlh pikiran yg telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha. Berpengertian dan berpandangan hidup yg benar berbuah dgn diperkuatnya keyakinan. Itulah 10 Cara Kebajikan Dalam Buddhis, tapi ingat kebajikan dalam Dhamma masih yang terbaik, yaitu ada di nomor 9. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dasa Punnakiriyavatthu, Inilah 10 Cara Perbuatan Kebajikan ala BuddhistPengertian Dasa Punnakiriyavatthu. Inti dari Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah “Janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiranInilah ajaran para Buddha” Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Sang Buddha. Sang Buddha menjelaskan ada 10 Cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari 1. DANA Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi2. SILA 1 2 3 4 Lihat Filsafat Selengkapnya Perbuatan Baik Dalam Praktik Oleh Yang Mulia Bhikkhu Sudhammajivo Panca Sila, sebagaimana halnya hukum negara, membantu umat Budha untuk mendisilpinkan diirnya dan mengikuti Jalan Mulia Beruas Delapan. Pancasila sebenarnya nilai-nilai maunsia yang mendasar, yang membawa manfaat besar bagi mereka yang melaksanakannya. Lima aturan itu adalah menjauhi diri dari pembunuhan, pencurian, prilaku seks yang menyimpang, berbohong dan mengkonsumsi bahan-bahan beracun. Pertama adalah aturan menahan diri dari pembunuhan. Aturan ini berkenaan degnan pembunuhan yang dilakukan secara langsung oleh diri sendiri atau dilakukan secara tidak langsung dengan menyebabkan orang lain membunuh. Lebih jauh lagi, tidak hanya itu bukan hanya menyangkut manusia, tetapi juga makhluk hidup lai. Sila ini dibangun secara kuat atas asar pengakuan kesamaan hakiki dari semua makhluk hidup dan saling timbal balik hubungan. Dalam hal ini, aturan ini tidak berbeda dari dan tentu asja, menciptakan pla bagi sila kedua, ketiga, dan keempat dn hanya sila kelima yang agak berbeda. Secara khusus, kesamaan berarti bahwa semua makhluk hidup sama dalam menginginkan hidup dan takut akan kematian. Saling timbal balik berarti sebagaimana orang tidka mau dibunuh, begitu juga semua makhluk hidup tidak mau dibunuh. Sang Buddha menganjurkan semua oang untuk membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain dan dengan demikian menahan diri dari pembunuhan. Sang Buddha mengajarkan prinsip tanpa kekerasan ahimsa dan mendorong orang untuk meninggalkan niat jahat dan kemarahan. Sila yang pertama menjga agar sikap yang tidak baik ini tidak berwujud dalam tindakan. Sebagaimana penerapan positif sila pertama adalah melindungi kehidupan atau memberi perlindungan, praktek Buddhis tradisional untuk prinsip ini adalah dengan membeli hewan-hewan yang terkurung mislanya burung, kura-kura, ikan, dan katak yang akan dibunuh dan melepaskannya. Selain itu umat Buddha kadang-kadang memperluas penerapan ila pertama ke kebiasan diet mereka. Dalam kaitan ini, mereka menjadi vegetarian dengan keyakinan bahwa dengan makan daging binatang berarti mendukung praktek pembunuhan binatang. Bila Buddhis membiasakan praktek vegetarian, mereka terutama didorong oleh penghormatan akan hidup dan bukan karena pandangan bahwa diet vegetarian itu baik untuk kesehatan atau bahwa daging pada dasarnya tidak suci. Kedua adalah aturan menahan diri dari pencurian. Orang dapat mencuru secara langsung, yaitu dilakukan oleh diri sendiri, atau menyebabkan orang lain untuk mencuri. Oleh karena itu kata-kata dan tindakan sekali lagi dapat memainkan peranana dalam pelanggaran sila ini. Umat Buddha selalu diperingati untuk menghindari keserakahan, dan keinginan untuk memiliki berlebihan. Sila kedua menjaga agar sikap ini tidak diekspresikan dalam tindakan yang akan mengakibatkan ketidakbahagiaan bagi semua orang. Lebih jauh lagi, sila kedua menganjurkan agar kira mencari nafkah dengan cara-cara yang benar. Ketiga adalah aturan menahan diri dari perilaku seksual yang menyimpang. Seperti halnya menciri, perilaku sekual yang menyimpang pada dasarnya didorong oleh hasrat yang berlebihan atau keserakahan. Sang Buddha menganjurkan orang untuk menahan kecenderungan dari perilaku seksual yang salah, Beliau menganjurkan pengobatan khusus untuk masalah ini. Beliau mengajurkan orang untk menganggap lawan jenis yang menjadi pasangan orang lain sebagai ibu/ayah, saudara/i, putra/i sesuai dengan usia mereka. Kalau hal ini gagal untu menundukkan hasrat yang berlebihan, mereka dianjurkan untuk merenungkan kekotoran tubuh. Karena melanggar sila ini, beberapa orang terlahir dengan cacat organ tubuh. AIDS dan penyakit yang ditularkan secara seksual juga teruatma disebabkan oleh pelanggaran sila ini. Tak ada jalan keluar yang lebih baik daripada berpantang melakukan hubungan seksual yang salah. Pencegaha lebih baik daripada penyembuhan. Hubungan suami istri tidak dianggap sebagai pelanggaran seksual yang menyimpang. Hal ini diterima bagi umat Buddha awam yang menjalani hidup berumah tangga. Keempat adalah aturan menahan diri dari kebihingan. kebenaran sangat penting bgai agama Buddha yang mengajarkan bahwa seseorang dapat mencapai Penerangan Sempurna dengan mengetahui kebenaran. Pangeran Siddharta meninggalkan hidup dalam istana ayahnya untuk mencari kebenaran dan kemudian beliau dikenal sebagai “Raja Kebenaran”. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bahwa penghargaan atas Kebenaran haruslah dijunjung tinggi dalam aturan perilaku yang baik sebagai sila keempat, yaitu menahan diri dari berkata bohong. Membunuh sering kali brekaitan denga niat jahat dan kemarahan, pencurian berkaitan dengan nafsu. Sedangkan seseorang dapat berkata bohong bisa karena niat jahat dan kemarahan karena ia ingin merusak nama baik orang lain, atau karena nafsu atau keserakahan dalam rangka memperoleh benda yang ia inginkan. Berpantang diri dari berbohong bukan hanya mencakup kebohongan biasa, tetapi juga semua jenis penipuan dan pernyataan yang melebih-lebihkan. Disini, menghasut orang lain untuk berbohong juga merupakan pelanggaran sila keempat. Bahkan lebih tajam lagi, dalam sila keempat juga tersirat menahan diri dari penipuan diri, yaitu membohongin diri sendiri. Orang yang terbiasa membohongi diri takkan mampu maju memcapai kebahagian dan penerangan. Kelima adalah aturan menahan diri dari mengkonsumsi memakan atu meminum bahan-bahan beracun. Sebagaimana ditunjukkan sebelumnya, sila kelima adalah turan yang bebeda dari keempat sila sebelumnya, karena makanan dan minuman yang beracun bukanlah pelanggaran prinsip penghargaan atas hidup, hal memiliki harta benda, hubungan pribadi dan kebenaran yang terwujud dalam sila lainnya. Namun mengkonsumsi barang-barang beracun cenderung menciptakan keadan yang dapat melanggar sila yang lain. Selain itu, jika melenggar keempat sila pertama secara lansung melukai orang lain, melanggar sila kelima secara langsung melukai diri sendiri. Selain menjaga pelaksaan keempat sila sebelumnya denagn menjaga, pemusatan pikian, sila kelima juga melawan ketumpulan pikiran. Yang kedua, sila kelima menyiapkan pikiran untuk praktek mengembangkan mental yang mengembangkan mental yang menuju ke Kebijaksanaan. Dengan demikian sila kelimat bukan semata-mata atau bhakan mungmin erutama prinsip moral, melainkan bagian praktek yang berguna untuk maju dalam tingkat-tingkat yang lebih tinggi dalam jalan menuju penerangan. Pancasila adalah penerapan khusus dan pribadi dari aturan perbuatan baik. Kalau dilaksanakan secara menyeluruh akan menghasilakn terbentuknya masyarakat yang ideal. Bahkan kalaupun oleh pribadi dan secara sebagian. Pancasila mneyediakan dasra bagi kebahagiaan sekarang dan yang akan datang. Hal ini karena kalau panca sila dilaksanakan akan mencegah penyebaran tindakan tidak baik dari tubuh, ucapan, dan pikiran yang mengakibatkan penderitaan menurut hukum kamma. Oleh karena itu bila dengan melaksanakan sila-sila itu orang menghindari pembunuhan, pencurian, prilaku seks yang salah dan berbohong, orng menjga dirinya supaya tidak menderita drai perbuatannya seperti pedek umur, kemelekatan, atau kesengsaraan perkawinan dn seterusnya, yang merupakan akibat dari tindakan-tindakan tidak baik itu. Dengan demikian pembunuhan semut ataupun nyamuk atau musuh pada masa perang, walaupun masih merupakan unsur dari sila pertama, mungkin tidak membawa akibat kamma yang penuh karena kondisi dimana hal itu terjadi. Pelaksanaan delapan aturan Attha Sila pada tanggal satu dan lima belas pada penanggalan bulan, juga disebut sebagai Uposattha namaknya dimulai sebagai semacam pelengkap bagi umat awam atas pengulangan aturan kebiaraan bagi para bhikkhu. Pelaksanaan delapan sila bagi umat awam dapat ditelusuri kembali pada masa Sang Buddha. Dalam kotbah kepada Visakha, pengikut awam yang saleh, Sang Buddha menganjurkan pelaksanaan delapan sila pada hari-hari tertentu. Secara khusus, melaksanakan delapan sila dikatakan bseagai tiruan dari disiplin para Arahat. Delapan sila bukan hanya membuat penghargaan atas pelepasan dan merenungkan ajaran Sang Buddha, tetapi juga jasa-jasa yang berarti yang berakibat kebahagiaan di maas yang akan datang. Delapan sila mencegah makan pada waktu yang tidak layak, menari, menyanyi, musik dan tontonan yang tidak pantas; dari penggunaan untaian bunga, wewangian, dan polesan; dari benda-benda yang bertujuan mempercantik dan menghias diri. Penggunaan tempat tidur yang tingi dan besar juga dilarang untuk mencegah kemalasan dan mendorong kerendahan diri, sebagaimana secara tradisional, penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi diperuntukkan bagi orang yang berstatus tinggi dan mengakibtkan perasaan diri sebagai orang penting. Dengan hanya menahan diri dari waktu ke waktu dengan cara ini sehingga seseorang akan dapat mengatasi keresahan dan mampu mengendalikan dirinya. Latihan ini, melatihnya untuk tidak kewcewa bila ia tidak mendapatkan kesenangan inderawi. Para bhikkhu dan bhikkhuni yang telah meninggalkan kesenangan duniawi melaksanakan prinsip-prinsip ini sepanjang waktu. Sebaliknya umat Buddha awam melaksanakan delapan aturan ini sewaktu-waktu saja. Namun semua umat Buddha yang melaksanakan lima aturan setiap hari. Pelaksanaan sila membantu orang untuk menanam lima kebaikan mulia yang berkaitan dengan masing-masing sila. Yang pertama adalah mengembangkan belas kasihan; yang kedua kedermawanan dan ketidakmelekatan; yang ketiga adalah rasa puas; yang keempat kebenaran, dan yang kelima adalah perhatian penuh dan kejernihan pikiran. Setiap umat Buddha selayaknya melaksanakan kelima sila untuk dapat meningkatkan dirinya secara moral dan spiritual. Moralitas adalah langkah pertama dalam jalan menuju kebahagiaan abadi. Moralitas adalah pondasi spiritual yang mendasar. Tanpa ladasan ini, takkan ada kemajuan manusia dan kemajuan spiritual. Setelah menegakkan fondasi moral, seseorang dapat melanjutkan untuk mengembangkan pikiran dan kebijaksanaannya. Praktek ini akan menuntunya dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat-tingkat perkembangan mental yang lebih tinggi, dan akhirnya menuju puncak dari semua pencapaian yaitu penerangan. [ Dikutip dari Majalah Dhammacakka No. 12/Tahun IV/1998, diterjemahan secara bebas oleh Sukaria, ] 10 Jalan Perbuatan Baik – Dasa Kusala Kamma Patta10 Jalan perbuatan baik Dasa Kusala Kamma adalah landasan Buddha Dhamma. Hukum alam didasarkan pada Kusala-Kamma atau Dasapunnakiriyavatthu berasal dari kata Dasa, Punnakiriya dan Vatthu. Dasa artinya sepuluh. Punna kiriya artinya jasa atau berbuat kebajikan. Dan Vatthu artinya perihal atau cara. Jadi, Dasapunnakiriyavatthu artinya 10 jalan perbuatan baik atau sepuluh cara untuk berbuat kebajikan atau jasa. Dasapunnakiriyavatthu ini disebut juga Dasa Kusala-Kamma. Sepuluh cara tersebut adalah1. DanaArtinya beramal, murah hati, membantu orang, memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan keperluannya tanpa terdiri dari 4 macam, antara lain• Amisadana dana yang diberikan dalam bentuk materi atau barang. Misalnya memberikan uang, beras, makanan, pakaian, obat-obatan, dll. • Dhammadana berdana dalaam bentuk pengorbanan atau pemberian dalam bentuk memberi penerangan, khotbah, ceramah atau mengajar dhamma kepada seseorang atau banyak orang. Dhammadana ini adalah dana yang paling tinggi nilainya atau pahalanya. • Atidana berdana dalam bentuk pengorbanan diri sendiri demi kepentingan umat manusia. Contoh usaha Pangeran Siddharta untuk menjadi Buddha. • Mahatidana berdana dalam bentuk pengorbanan diri atau kehidupannya sendiri untuk mencapai cita-cita luhur. Contoh Pertapa Gautama berusaha menyempurnakan paramita hingga mencapai Nibbana. Contoh lain Para pahlawan yang rela mengorbankan diri atau kehidupan mereka demi membela tanah SilaArtinya melakukan perbuatan, ucapan, dan penghidupan yang benar. Bhavana artinya pengembangan batin, yaitu upaya untuk membersihkan pikiran dan mengembangkan sikap selalu terdiri dari • Pancasila lima latihan kemoralan Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari. • Atthasila delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan lunar • Dasasila Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapahidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain. • Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 yang benar akan berakibat terlahir dalam keluarga luhur yang BhavanaBhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu • Samatha_bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin. • Vipassana_bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini ada 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau melaksanakan meditasi kelah akan terlahir di alam Dewa dan alam Apacayana Artinya sifat rendah hati, tidak sombong, serta menghormat kepada yang pantas dihormati dan termasuk menghormat mereka yang lebih berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat VeyyavacaArtinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut memberi dana pada bulan Kathina, menjadi panitia pada hari besar keagamaan, mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari juga ? Contoh Karma Baik dan Buruk – Melihat Karma dalam Kehidupan Sehari-Hari6. PattidanaYang berarti membagi kebahagiaan dengan orang lain, tidak mementingkan diri juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai Pattanumodana artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati, sikap menerima dan bergembira dalam ikut menikmati hasil perbuatan baik orang ikut senang melihat kebahagiaan orang lain, memberi ucapan selamat ulang tahun, melaksanakan hal ini kelak akan terlahir dalam lingkungan yang Dhammasavanaartinya mempelajari dan sering mendengarkan macam berkah atau keuntungan mendengarkan dan mempelajari dhamma, antara lain1. Dapat mendengarkan dhamma yang belum pernah didengar 2. Akan lebih dimengerti bagi mereka yang telah mendengarnya 3. Dapat menghilangkan keragu-raguan akan kebenaran dhamma 4. Akam memiliki pandangan yang terang 5. Pikiran akan menjadi bersihDengan sering mendengarkan dhamma akan menambah Dhammadesana Artinya menyebarkan atau membabarkan melaksanakan Dhammadesana adalah bhikkhu, bhikkhuni, samanera, atau menyebarkan dan menerangkan dhamma berbuah dengan bertambahnya DitthijukammaArtinya berpandangan hidup yang benar atau meluruskan pandangan hidup yang salah menjadi pandangan hidup yang hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha dan LainnyaSejarah Candi Borobudur Abad – Memiliki 6 Teras dan 504 Patung BuddhaContoh Karma Baik dan Buruk – Melihat Karma dalam Kehidupan Sehari-HariSiddhartha Gautama 563–483 SM – Filsuf BuddhaKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Arti Mimp Tafsir, Definisi, Penjelasan Mimpi Secara PsikologiTanda Astrologi Zodiak Peringkat Dari Yang Terbaik Sampai TerburukFeng Shui – Penjelasan dan ContohArti Kartu Tarot – Tafsir, Arti, Makna, Penjelasan, Cara Bermain Kartu Tarot10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!Sejarah Nusantara – Kronologi Dari Zaman Prasejarah Sampai SekarangUrutan Planet-Planet Terdekat Dengan MatahariCara Tips Pintar Dalam Kehidupan Sehari-HariCara Mengatur Kamar Tidur Menurut Feng Shui – Untuk Kebaikan AndaHewan peliharaan mana yang sesuai dengan tanda zodiak Anda?10 Pembunuh Berantai Tersadis di Dunia Serial Killer5 Pulau Terbesar Di Indonesia10 Kota Terbesar di AmerikaSeperti Apa Psikopat Itu Sebenarnya?Rudal – Peluru Kendali – Pengertian, Jenis dan ContohIndonesia Juga Memiliki 3 Reaktor Nuklir – Rumus Kimia Uranium U92Reaksi NuklirDaftar Hari Penting Di Indonesia Hari Libur / Hari Besar / Hari Raya KeagamaanMengapa Suhu Udara Lebih Dingin Saat Ketinggian Tempat Meningkat?Kanker Payudara Penularan, Penyebab, Gejala, Perawatan, Pencegahan, Diteksi DiniSistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanTanpa Batu Rosetta, Kita Tidak Tahu Tentang Mesir KunoApakah Produk Pembalut Wanita Aman?Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus 1961Apakah Produk Pembalut Wanita Aman?Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Pure Dhamma, WikipediaPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing Dasa Punnakiriyavatthu, Inilah 10 Cara Perbuatan Kebajikan ala Buddhis – Inti Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah “Janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran, inilah ajaran para Buddha” Sumber Gambar Bahtera Ilmu – Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Buddha Dharma. Sang Buddha menjelaskan ada 10 cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu. Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya, dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari DANA Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi. SILA Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila terdiri dari Pancasila lima latihan kemoralan. Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapa hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain.Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 latihan. BHAVANA Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu objek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu Samatha bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin.Vipassana bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Objek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana. APACAYANA Artinya rendah hati dan hormat menghormati mereka yang lebih tua dan yang pantas diberi hormat. Dengan sikap rendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong. VEYYAVACCA Artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan. Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat. Sumber Gambar NALANDA FOUNDATION PATTIDANA Artinya suka membagi kebahagiaan kepada yang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri. Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat kebaikan. Dalam melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal. PATTANUMOTANA Artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati. Pattanumodana sama dengan Mudita. DHAMMASAVANA Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma khotbah/ceramah dhamma. Sering mendengarkan dhamma akan menambah kebijaksanaan. DHAMMADESANA Artinya menyebarkan atau menerangkan dhamma. Menyebarkan dan mendengarkan dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan. DITTHUJUKAMMA Artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha. Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.

10 perbuatan baik dalam agama buddha