HanyaKerajaan Allah-lah yang sanggup menyelesaikan semua masalah di dunia ini sampai tuntas. Kesimpulannya, Alkitab mengatakan bahwa akhir dunia ini adalah akhir dari hal-hal buruk yang saat ini sedang terjadi. Jadi, kita tidak perlu takut. Kita justru menantikannya, karena dunia yang kacau ini akan diubah menjadi dunia yang jauh lebih baik!
Menyeimbangkanantara Kebutuhan Dunia dan Akhirat Perintah untuk menyeimbangkan kebutuhan dunia dan akhirat sebagaimana ditegaskan dalam ayat yang berbunyi: Wabtagi f³m± ±t±kall±hud-d±ral-±khirata wa l± tansa na¡³baka minad-dun-y± wa a¥sin kam± a¥sanall±hu ilaika wa l± tabgil-fas±da fil-ar«(i), innall±ha l± yu¥ibbul
Akhiratyang telah disiapkan azab dan siksa yang pedih bagi orang-orang yang lebih mementingkan dunia daripada akhirat, Jika perbuatan yang diusahakan di dunia baik, tentu balasan di akhirat pun akan baik, dan demikian sebaliknya. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim melaporkan dari Anas bin Malik
NAKAVERSENakamoto Games untuk Mendefinisikan Ulang Game dan GameFi Berbasis Blockchain untuk Industri Play-to-Earn 82567062173 Nakamoto Games, ekosistem game play-to-earn terkemuka di dunia, tanpa henti melanjutkan pembangunan platform dan komunitas sosialnya sambil memperluas integrasi lintas platform dan layanan pengguna
Lingkunganyang islami adalah lingkungan yang positif dan tentunya akan membuat hidup orang yang tinggal disana akan lebih berkualitas. Tinggal di lingkungan yang islami pastinya akan sering terdapat kegiatan rohani dan majelis-majelis ilmu. Yang mana kegiatan positif tersebut bisa menuntun kita dalam mencari barokah duniawi dan akhirat. Semoga
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ Arab-Latin Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlāArtinya Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang permulaan. Ad-Dhuha 3 ✵ Ad-Dhuha 5 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Tentang Surat Ad-Dhuha Ayat 4 Paragraf di atas merupakan Surat Ad-Dhuha Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli ilmu mengenai isi surat Ad-Dhuha ayat 4, misalnya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia4-5. Kehidupan akhirat lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia. Dan tuhanmu akan memberimu wahai nabi ,berbagai macam kenikmatan di akhirat,maka kamu akan ridha dengannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram4. Dan sungguh kehidupan Akhirat lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia, karena kenikmatan abadi yang tidak terputus di Akhirat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah4. Sungguh surga yang ada di kehidupan akhirat lebih baik bagimu daripada dunia, meskipun di dunia Allah telah memberinya kemuliaan kenabian yang melampaui segala kemuliaan. Dan karena dunia seperti bayangan yang akan sirna dan hanya tempat perantara, maka ia sama sekali tidak dapat dibandingkan dengan kehidupan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah4. وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang Yakni surga lebih baik bagimu daripada dunia. Padahal di dunia beliau telah dimuliakan dengan kenabian.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah4. Akhirat yang kekal abadi dan apa yang ada di dalamnya berupa surga dan kemuliaan itu lebih baik daripada dunia fana yang tercampur dengan kerusakan. Ath-Thabrani mengatakan di pertengahan ucapan Ibnu Abbas yang berkata Rasulallah SAW bersabda “Telah tampak bagiku rahasia yang terbuka, yaitu umatku setelah masaku, dan hal itu membuatku senang” kemudian Allah menurunkan ayat {Wa lal aakhiratu khairul laka minal uulaa} dan sanadnya hasan”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H4. Sedangkan kondisi Rasulullah selanjutnya, maka Allah berfirman, “Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan,” yakni setiap kondisi terakhirmu lebih baik dari kondisi sebelumnya dan beliau terus menapaki derajat tinggi, Allah mengukuhkan AgamaNya bagi beliau, menolongnya dari musuh-musuhnya dan meluruskan kondisi-kondisinya, hingga tatkala wafat, beliau mencapai kondisi yang tidak bisa dicapai oleh orang-orang terdahulu dan yang terakhir, berupa kemuliaan, nikmat, penyejuk mata, dan kebahagiaan hati.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSAKemudian Allah ﷻ mengabarkan kepada Nabi-Nya bahwasanya apa yang Allah ﷻ siapkan untuknya di akhirat adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Allah ﷻ tidak akan meninggalkanmu didunia wahai Muhammad, akan tetapi apa yang Tuhanmu siapkan di akhirat adalah kenikmatan yang jauh lebih baik dan tidak akan musnah. { وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ } Surga yang Allah ﷻ siapkan untuk NAbi-Nya adalah lebih baik daripada apa yang telah Dia ﷻ berikan kepadanya didunia, oleh karena itu harta dan kekuasaan dunia tidak pernah manguasai Nabi Muhammad ﷺ , sebagaimana para Raja-raja dan penguasa lainnya tunduk dan menjadi hamba harta dunia, karena sesungguhnya dunia akan musnah dan hancur, dan tidak akan ada lagi kehidupan didalamya, maka Allah ﷻ memberikan kekayaan dunia ini kepada Nabi-Nya secukupnya.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hوَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى " dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan."Kalimat ini diberi penegasan dengan huruf lam –lamul ibtida pemulai kalimat-. Akhirat adalah hari dibangkitkannya manusia, mereka akan menuju ke tempat akhir mereka, baik surge atau neraka, maka Allah mengatakan kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَى " dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan." Maknanya Dari dunia, itu dikarenakan di akhirat terdapat kenikmatan yang tidak pernah dipandang mata, terdengar telinga dan terbetik di benak hati manusia 1 dan tempat cemeti salah seorang dari kita di surge lebih baik dari dunia dan segala isinya, sebagaimana berita ini datang dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. 2 Oleh karenanya, ketika Allah memberikan pilihan kepada Nabi-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam saat beliau sakit antara hidup di dunia dan dengan apa-apa yang ada di sini Allah, beliau memilih yang ada di sisi Allah, sebagaimana beliau mengumumkannya di atas mimbar dalam khutbahnya, beliau menuturkannya di atas mimbar إِنَّ عَبْداً مِنْ عِبَادِ الله خَيَّرَهُ اللهُ بَيْنَ أَنْ يَعِيْشَ فيِ الدُّنْيَا مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَعِيْشُ وَبَيْنَ مَا عِنْدَه فَاخْتَارَ مَا عِنْدَهُ "Sesungguhnya seorang hambna di antara hamba-hamba Allah, diberikan pilihan oleh Allah antara hidup di dunia hingga kehidupan yang dihendaki Allah dengan apa-apa yang ada di sisi Allah, maka ia memilih apa-apa yang ada di sisi Allah" Maka Abu Bakar radhiyallaahu 'anhu menangis seketika, para sahabat yang lain keheranan mengapa ia menangis dari penuturan Rasulullah tersebut. Tetapi ia radhiyallaahu 'anhu adalah orang yang paling memahami Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau paham bahwa yang diberitakan dalam penuturannya itu adalah Rasul shallallaahu 'alaihi wa sallam, dan beliau memilih apa-apa yang ada di sisi Allah yaitu akhirat, dan ini adalah pemberitahuan akan dekatnya ajal beliau 3 1 Dikeluarkan Bukhari 3244 dan Muslim 2824 dari hadits Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu 2 Dikeluarkan Bukhari 6451 dari hadits Sahl Bin Sa'd radhiyallaahu 'anhu. 3 Dikeluarkan Bukhari 466 dan Muslim 2382 dari hadits Abu Sa'id al-Khudriy radhiyallaahu ' dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ad-Dhuha ayat 4 Allah mengabarkan dengan kabar gembira kepada Nabi-Nya ﷺ, bahwa surga lebih baik baginya dari dunia yang fana ini. Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin pada pelajarannya di masjid Al Haram Mekkah saat subuh tanggal 28/3/1418 H Dan firman-Nya وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌۭ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ ayat ini khusus bagi Nabi ﷺ, adapun bagi seluruh manusia maka Allah berfirman وَٱلْءَاخِرَةُ عِندَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِينَ yang artinya dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa, {Az Zukhruf 35}, dan tidaklah disyaratkan taqwa bagi Nabi ﷺ, karena Nabi adalah imam bagi orang-orang yang bertakwa.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan meskipun permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguatkan agama Beliau, memenangkan Beliau terhadap musuh-musuhnya serta memperbaiki kondisi Beliau sehingga Beliau mencapai keadaan yang tidak dapat dicapai oleh orang-orang terdahulu maupun yang datang kemudian, baik dalam hal keutamaan, kebanggaan maupun kegembiraan. Sedangkan di akhirat, maka tidak perlu ditanya tentang keadaan Beliau; keadaan Beliau penuh dengan berbagai kemuliaan dan kenikmatan. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.” Pemberian-Nya yang besar tidak mungkin diungkapkan selain dengan kata-kata itu. Di antara mufassir ada yang menafsirkan akhirat’ dengan kehidupan akhirat beserta segala kenikmatannya, dan ula’ dengan kehidupan dunia.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ad-Dhuha Ayat 4Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Akhirat beserta pahala yang Allah sediakan untukmu itu lebih baik daripada dunia ini. Kenikmatan akhirat bersifat abadi, sedangkan kehidupan dunia hanya sementara. 5. Dan sungguh, kelak tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya yang berlimpah kepadamu, baik dalam urusan dunia seperti kesuksesan menyampaikan risalah, maupun di akhirat dengan pahala, hak memberi syafaat, dan sebagainya. Dia akan mencurahkan karunia kepadamu sehingga engkau menjadi puas dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beberapa penjelasan dari para mufassirun mengenai isi dan arti surat Ad-Dhuha ayat 4 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Banyak Dibaca Tersedia berbagai konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat Bismillah, An-Nisa 59, Yusuf, An-Nashr, Az-Zumar 53, Al-Ma’idah 3. Juga Al-Kahfi 1-10, Al-Qari’ah, Al-Ashr, An-Naziat, Al-Lahab, Quraisy. BismillahAn-Nisa 59YusufAn-NashrAz-Zumar 53Al-Ma’idah 3Al-Kahfi 1-10Al-Qari’ahAl-AshrAn-NaziatAl-LahabQuraisy Pencarian lafal surat yasin, surat al isra ayat 70, al furqon 74, surah al isro, surat alkoriah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zXzyX1kMA74g9VZy2WIh9KX8V79H_SnqXrtfv_8LBAaNXtb22kAUkw==
DUNIA LEBIH JELEK DARIPADA BANGKAIOleh Al-UstadzYazid bin Abdul Qadir Jawas حفظه اللهSegala upaya dan daya dikerahkan oleh banyak orang untuk menggapai kenikmatan dunia. Dimata mereka seakan kenikmatan dunia adalah segalanya. Mereka berpikir, tanpa kenikmatan dunia tidak mungkin mereka meraih kebahagiaan perasangka yang keliru. Dunia telah menipu mereka. Mereka tidak mengerti tentang hakikat kehidupan dunia kita tidak ikut tertipu dengan hakikat kehidupan dunia, marilah kita memperhatikan beberapa permisalan berikut yang menggambarkan kehidupan Allâh Azza wa Jalla memberitahukan bahwa dunia ini senda gurau dan permainan, kemudian setelah itu Allâh Azza wa Jalla dan menjelaskan perbedaan kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat. Allâh Azza wa Jalla berfirmanوَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui. [Al-Ankabût/29 64]Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang hakiki, kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan yang terus menerus, tetap, dan Kehidupan dunia ini dinamakan dunia karena rendah dan hina, karena dunya artinya paling rendah atau hina. Kehidupan dunia yaitu sesuatu yang sedikit dan kecil, kehidupan yang penuh dengan syahwat dan fitnah. Akhir dari dunia adalah kefanaan dan kemusnahan. Allâh Azza wa Jalla berfirmanفَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit. [At-Taubah/938]Dalam hadits, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam memberikan perumpamaan bahwa dunia ini seperti setetes air yang melekat di jari, sedangkan akhirat merupakan samudera yang sangat luas. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaوَاللهِ ، مَا الدُّنْيَا فِـي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَـجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هٰذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَ بِالسَّبَّابَةِ – فِـي الْيَمِّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِـعُ Demi Allâh! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, -perawi hadits ini yaituYahya memberikan isyarat dengan jari telunjuknya- lalu hendaklah dia melihat apa yang dibawa jarinya itu?[1]3. Dunia ini dilaknat oleh Allâh Azza wa Jalla . Artinya, apa saja yang melalaikan manusia dari ibadah kepada Allâh maka dia terlaknat. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ مَلْعُوْنٌ مَا فِـيْهَا إِلَّا ذِكْرُ اللهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِـمٌ أَوْ مُـتَـعَلِّـمٌKetahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allâh dan ketaatan kepada-Nya, orang berilmu, atau orang yang mempelajari ilmu.[2]4. Dunia ini lebih jelek daripada bangkai anak kambing yang cacat. Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوْقِ دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ. فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ، ثُمَّ قَالَ أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ فَقَالُوْا مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قال أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ قَالُوْا وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ .Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat Beliau Shallallahu alaihi wa sallam . Beliau berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaفَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ Demi Allâh, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allâh daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.[3]5. Dunia tidak berharga meskipun hanya seberat sayap nyamuk. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,لَوْ كَانَتِ الدُّنْـيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍSeandainya dunia di sisi Allâh sebanding dengan sayap nyamuk, maka Dia tidak memberi minum sedikit pun darinya kepada orang kafir[4]6. Dunia diumpamakan seperti makanan yang dikonsumsi oleh manusia, kemudian setelah itu menjadi kotoran. Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaإِنَّ مَطْعَمَ ابْنِ آدَمَ جُعِلَ مَثَلًا لِلدُّنْيَا وَإِنْ قَزَّحَهُ وَمَلَّحَهُ فَانْظُرُوْا إِلَى مَا يَصِيْرُSesungguhnya makanan anak Adam makanan yang dimakannya dijadikan perumpamaan terhadap dunia. Walaupun ia sudah memberinya bumbu dan garam, lihatlah menjadi apa makanan tersebut akhirnya.[5]7. Seorang Muslim tidak boleh tertipu dengan nikmat-nikmat dan kesenangan, fasilitas, kekayaan, dan apa yang diberikan oleh Allâh kepada orang-orang kafir yang berbentuk kenikmatan dunia yang ada pada Azza wa Jalla berfirmanفَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَMaka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allâh dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelakakan mati dalam keadaan kafir.” [At-Taubah/955]Allâh Subhanahu wa Ta’ala juga berfirmanوَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰDan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan kesenangan itu. Karunia Rabbmu lebih baik dan lebih kekal.” [Thâhâ/20131]Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Umar Radhiyallahu anhu أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا الْآخِرَةُ؟Tidakkah engkau ridha untuk mereka orang-orang kafir dunia sementara bagi kita akhirat?[6]Beliau Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda kepada Umar Radhiyallahu anhu أَوَفِي شَكٍّ أَنْتَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ؟ أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلَتْ لَهُمْ طَيِّبَاتُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَاApakah engkau ragu wahai Ibnul Khatthab? Mereka adalah kaum yang disegerakan kebaikan-kebaikan untuk mereka di kehidupan dunia ini[7]Oleh karena itu, jika engkau melihat Allâh Azza wa Jalla memberi kepada seorang hamba kenikmatan dunia, padahal dia terus menerus berbuat maksiat, maka ketauhilah bahwa itu adalah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيْهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ Jika engkau melihat Allâh memberi kepada seorang hamba apa yang disukainya di dunia padahal dia berbuat maksiat, maka itu adalah istidrâj. Kemudian Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat yang artinya-red “Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.”[8]Kalau dunia dan seisinya tidak ada harganya meskipun seberat sehelai sayap nyamuk, lalu mengapa manusia berlomba-lomba mengejarnya? Bahkan mereka korbankan agamanya demi mencari dunia?! Padahal dunia dilaknat oleh Allâh Azza wa Jalla ; Dunia ini lebih hina, lebih jelek daripada bangkai kambing yang cacat. Mengapa banyak manusia tertipu dengan dunia padahal Allâh sudah ingatkan agar manusia tidak tertipu dengan dunia. Allâh Azza wa Jalla berfirmanيَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُWahai manusia! Sungguh, janji Allâh itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allâh. [Fâthir/355]8. Manusia sangat berambisi mengejar dunia, bahkan mereka lebih rakus, lebih tamak, lebih serakah, lebih jahat dan zhalim dalam merusak kehormatan dirinya dan agamanya disbanding dua ekor serigala yang dilepas di kerumunan Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaمَاذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِDuaserigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.[9]Ingatlah wahai saudara-saudaraku kaum Muslimin! Kesenangan dunia, keindahannya, kenikmatannya, dan kelezatannya hanyalah sesaat, pasti hilang, pasti hancur, dan semua manusia pasti akan kembali kepada Allâh Azza wa Jalla . Oleh karena itu, wahai kaum Muslimin! Bertaubatlah kepada Allâh sebelum kematian dating! Bertaubatlah kepada Allâh sebelum semua dihisab pada hari Kiamat! Gunakan waktu sepenuhnya untuk beribadah kepada Allâh Azza wa JallaYang kita cari adalah akhirat, surga. Maka segeralah bertaubat kepada Allâh dan berlomba-lombalah untuk meraih Surga dengan iman, ilmu, dan amal Azza wa Jalla berfirman,وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَDan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. [Ali Imrân/3133]Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menjelaskan tentang hinanya dunia, bukan berarti dengan itu kita meninggalkan bagian kita di dunia ini. Allâh Azza wa Jalla berfirmanوَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَDan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allâh kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allâh telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allâh tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” [Al-Qashash/2877]Ambillah yang kita butuhkan di dunia ini dan carilah nafkah! Allâh Azza wa Jalla menjadikan dunia ini sebagai kehidupan. Kita membutuhkan makan, minum, tempat tinggal, dan pakaian. Kita harus mengambil sebab-sebab yang dapat mengangkat perkara agama ini, walaupun kita menjauhkan diri-diri kita dari hal-hal yang membinasakan di juga dunia ini merupakan kesempatan untuk beramal. Bukan berarti kita hanya duduk saja, tidak beribadah dan menunggu ajal. Tetapi dunia adalah kesempatan untuk beramal dan beribadah untuk bekal menuju akhirat. Dunia ini hanya sekejap, jadikanlah ia untuk ketaatan. Siang dan malam terus berputar, maka teruslah kita menuntut ilmu syar`i, melakukan amal- amal sholeh dengan ikhlas dan ittiba dan terus berdzikir mengingat Allâh Azza wa Jalla . Kita harus berlomba-lomba melaksanakan ketaatan kepada Allâh dan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan Azza wa Jalla berfirman dalam menyifati para Nabi عليهم الصلاة والسلام,إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَSungguh, mereka selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” [Al-Anbiyâ`/2190][Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIX/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ] _______ Footnote [1] Shahih HR. Muslim, no. 2858 dan Ibnu Hibbân, no. 4315-at-Ta’lîqâtul Hisân dari al-Mustaurid al-Fihri Radhiyallahu anhu . [2] HasanHR. at-Tirmidzi, no. 2322; Ibnu Mâjah, no. 4112; dan Ibnu Abdil Barr dalam Jâmi’ Bayânil Ilmi wa Fadhlih, I/135-136, no. 135 dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Lihat Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb, no. 74. Lafazh ini milik at-Tirmidzi [3] Shahih HR. Muslim, no. 2957 [4] Shahih HR. At-Tirmidzi, no. 2320 dan Ibnu Mâjah, no. 4110 dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu anhu. Lafazh ini milik at-Tirmidzi. [5] Hasan HR. Ahmad, V/136; Ibnu Hibbân, no. 2489-Mawâriduzh Zham`ân, dan lainnya dari Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhahno. 382. [6] Shahih HR. Al-Bukhâri, no. 4913 dan Muslim, no. 1479 [31], dari IbnuAbbâs Radhiyallahu anhu [7] Shahih HR. Al-Bukhâri, no. 2468; Muslim, no. 1479; dan at-Tirmidzi, no. 3318 dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu [8] Shahih HR. Ahmad, IV/145 dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu anhu [9] Shahih HR. at-Tirmidzi, no. 2376; Ahmad, III/456, 460; ad-Darimi, II/304; Ibnu Hibbân, no. 3218–At-Ta’lîqâtul Hisân, ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabîr, XIX/96, no. 189; dan lainnya. Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi, IbnuHibban, dan lainnya Home /A9. Fiqih Dakwah Tazkiyah.../Dunia Lebih Jelek Daripada...
Banyak orang mendambakan kehidupan terbaik di dunia dan akhirat. Namun, tak sedikit di antara umat Islam justru kebingungan menentukan jalan hidupnya. Dunia seakan-akan menjadi surga yang sesungguhnya, padahal Alqur'an telah memberi petunjuk dan solusi terbaik atas persoalan yang dihadapi memang pilihan, namun semuanya tak terlepas dari soal keyakinan. Dalam Alqur'an , Allah Ta'ala mengingatkan manusia dengan firman-Nya yang artinya "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." Ayat ini sangat populer dan menjadi penegas bahwa hidup adalah ujian bagi manusia. Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di dalam Tafsir as-Sa'di menjelaskan makna ayat ini sebagai kematian di dunia dan kehidupan di akhirat. Barang siapa yang tunduk kepada perintah Allah dan memperbagus amalnya, maka Allah akan memperbagus balasan-Nya di dunia dan akhirat. Sebaliknya barang siapa yang mengikuti hawa nafsu dan menolak mengikuti perintah Allah, maka dia akan memperoleh balasan yang buruk. Rasulullah SAW juga mengingatkan manusia bahwa dunia adalah ladangnya akhirat. Mau tak mau, sadar atau tidak sadar, dunia akan pergi meninggalkan kita dan akhirat justru menghampiri kita. Alqur'an MenjawabAllah Ta'ala telah memberi petunjuk jelas dalam Alqur'an. Ada banyak ayat yang menjadi petunjuk bagi mereka yang mau menggunakan akal sehatnya, di antaranya Surah An-Nahl 16 ayat 97 "Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”Surah Az-Zumar 39 ayat 10 "Katakanlah Muhammad, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.' Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."Surah Al-Hujarat 49 ayat 13 "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal."Surah Al-Qashas 28 ayat 77 "Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi, dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." Surah Ali Imran 3 ayat 31 "Katakanlah Muhammad 'Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."Dari paparan ayat di atas jelaslah bahwa tujuan hidup sejatinya bukanlah dunia. Dunia hanyalah tempat ujian karena sifatnya tidak kekal sementara. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam satu hadits dari Abu Hurairah "Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu". Sejatinya, tujuan hidup bukanlah sekadar menginginkan surga, melainkan Allah adalah tujuannya dan keridhaan-Nya lah semata-mata yang dicari. Untuk meraih ridha Allah tentu butuh usaha, pengorbanan jihad, perjuangan, tekad, ijtihad, kegigihan dan Ta'ala memberi petunjuk dalam Surah Ali 'Imran ayat 31, apabila ingin mendapat ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat, maka ikuti dan taatilah Rasulullah SAW, hidupkan sunnahnya. Akhir kalam, sungguh tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk dan kebahagiaan. Aamin rhs
Rabu, 24 Zulqaidah 1444 H / 2 Maret 2011 1630 wib views Oleh Badrul Tamam Alhamdulillah, segala puji Allah yang menjanjikan surga bagi hamba yang bertakwa. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, beserta keluarga dan para sahabatnya. Sesungguhnya kebaikan hamba di dunia dan akhirat berporos pada takwa. Sehingga Allah Ta’ala memerintahkannya dalam banyak firman-Nya dengan beragam cara, salah satunya menjanjikan pahala besar bagi para hamba yang bertakwa. Tujuannya, agar mereka semakin semangat menjalankannya. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” QS. Ali Imran 102 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosa mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” QS. Al-Anfal 29 Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir al-Sa’di dalam tafsirnya Taisir al-Karim al-Rahman fi Tafsir Kalam al-Mannan, takwanya seorang hamba kepada Rabb-Nya merupakan tanda kebahagiaan dan alamat keberuntungannya. Dan Allah telah menetapkan pahala takwa yang sangat banyak yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Dan dalam ayat ini bahwa orang yang bertakwa kepada Allah mendapatkan empat hal, dan setiap bagiannya adalah lebih baik dari dunia dan apa yang ada di dalamnya Pertama, al-Furqan yaitu ilmu dan petunjuk yang dengannya dia bisa membedakan antara hidayah dan dhalalah kesesatan, hak dan batil, halal dan haram, orang-orang yang bahagia dan orang-orang yang sengsara. Anugerah ini, seperti yang dinukil Ibnu Katsir dari Ibnu Ishaq , adalah menjadi sebab datangnya pertolongan, keselamatan dirinya, dan solusi bagi dirinya dari segala urusan dunia dan kebahagiaannya di akhirat. Kedua dan ketiga, Takfir Sayyiat penghapusan kesalahan dan Maghfirah Dunub ampunan dosa. Keduanya, ketika dipisah memiliki makna sama. Namun ketika dikumpulkan, Takfir Sayyiat berarti penghapusan dosa-dosa kecil, sedangkan Maghfirah Dunub yakni penghapusan dosa-dosa besar. Keempat, ganjaran besar dan pahala yang banyak bagi orang yang bertakwa dan lebih mengutamakan keridhaan Allah daripada hawa nafsunya. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah, وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ “Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” QS. Al-Anfal 29 Menurut Syaikh Abu Bakar al-Jazairi dalam Aisar Tafasirnya, adalah surga dan kenikmatannya. Sungguh besar pahala yang akan didapatkan oleh orang yang menjalankan ketakwaan, yaitu mereka yang melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Yaitu mereka yang ikhlash dalam seluruh amalnya, benar-benar ittiba’ mengikuti utusan Allah, berakhlak baik, berkata benar, semangat dalam kebaikan, berlomba meraih fadhilah, beribadah dengan keyakinan berada di hadapan-Nya dan disaksikan oleh-Nya, dan benar-benar takut kepada Allah dengan penuh kesadaran bahwa selalu mengawasinya dan melihatnya di masa saja dan kapan saja. Allahu Ta’ala a’lam. [PurWD/ Tulisan Terkait 1. Bertakwalah di Mana Saja Engkau Berada! 2. Takwa, Semudah itukah?? Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk.
akhirat lebih baik dari dunia